DENPASAR, POS BALI – Visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ adalah warisan leluhur, tetua, dan penglingsir di Bali dengan tujuan untuk menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya. Untuk itu, kehadiran Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) di Bali, diharapkan dapat memberikan manfaat untuk Umat Kristen di Pulau Dewata, dan memberikan kontribusi dengan cara bergotong royong membangun Bali bersama organisasi keumatan dan kemasyarakatan yang ada.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Bali, Wayan Koster saat menghadiri Rapat Pleno Dewan Pengurus Wilayah (DPW) MUKI Provinsi Bali yang berlangsung di Ruang Rapat Jempiring, Kantor Bappeda Provinsi Bali, Rabu (12/4). Gubernur Koster hadir bersama Kepala Bappeda Provinsi Bali, I Wayan Wiasthana Ika Putra dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Wiryanata.
Dikatakan, kontribusi untuk menjaga Bali sangat diperlukan dari berbagai pihak, mengingat wilayah Bali yang kecil hanya 5.646 Km persegi, dengan jumlah penduduk 4,3 juta lebih, serta memiliki 8 kabupaten dan 1 kota, 57 kecamatan, 636 desa, 80 kelurahan, dan 1.493 desa adat. Namun Bali memiliki magnet yang sangat kuat di dunia internasional.
“Yang membedakan Bali dengan provinsi yang lain di Indonesia, ialah Bali mempunyai desa adat yang utuh dengan memiliki peranan yang sangat penting untuk menjaga adat, tradisi, seni budaya, dan kearifan lokal,” kata Koster seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima redaksi POS BALI.
“Jadi kepentingan kita bersama di Bali adalah bagaimana kita merawat budaya Bali. Saya pikir cuman dulu Bali itu dikenal, ternyata sampai sekarang masyarakat luar negeri lebih mengenal Bali daripada Indonesia. Bahkan, beberapa masyarakat di New York, Amerika Serikat sampai menanyakan di mana Konsul-nya Bali, karena mereka ada yang berpikir Bali itu adalah negara,” imbuhnya.
Koster menegaskan, siapapun yang menghirup udara, dan hidup di Bali, serta mencari kehidupan di Bali harus mempunyai tanggung jawab bersama untuk menjaga Bali. “Kalau kekayaan budaya Bali ini hilang, kita tidak bisa lagi hidup di Bali. Karena itu kita harus kompak menjaga Bali dengan sekuat – kuatnya. Karena itulah sekarang, saya betul – betul memproteksi Bali. Karena yang berkepentingan dengan Bali ini banyak dari luar, ada yang berkepentingan politik, ekonomi hingga sosial. Ini yang saya sadari betul dan saya terapkan pembangunan Bali dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, agar Bali terjaga dengan baik,” bebernya.
“Jika sudah terjaga, baik itu alam, manusia, dan budaya-nya, maka Bali akan bisa tetap survive serta eksis berkelanjutan sepanjang zaman dan secara turun – temurun di tengah dinamika nasional dan global. Jika ada yang merusak Bali, seperti ada wisatawan yang nakal naik sepeda motor dengan melanggar aturan lalu lintas, ada wisatawan yang membobol ATM, bahkan ada yang telanjang diatas Gunung Agung, saya langsung bersama Bapak Kapolda Bali dan Kanwil Kemenkumham Bali bertindak tegas mendeportasi wisatawan yang melanggar aturan di Bali,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPW MUKI Bali, Elsye Runkat menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Koster. “DPW MUKI Bali akan selalu mendukung Pemerintah Provinsi Bali demi terwujudnya masyarakat Bali yang rukun, damai, sejahtera, dan maju sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Kami dengan semangat persaudaraan, juga akan berkontribusi aktif melestarikan kebudayaan Bali guna kemajuan pariwisata di Bali salah satunya,” ujarnya.